Si Bapak Tua Yang Ulet |
Diri ini hampir dekat dengannya dan kulihat wajahnya yang sangat hitam pekat, mungkin karena sering terkena sinar matahari, hati ini sangat teriris melihatnya. Pas saya dekat dengannya tanpa kompromi dan berpikir panjang saya langsung mengulurkan tangan dan memberinyan sejumlah uang yang ada disaku celanaku, ketika saya memberinya uang, Si Bapak Tua tersebut berkata "Maaf Nak Bapak bukan pengemis, tapi Bapak bekerja bangunan di UNM" sambil menolak uang pemberian dariku, hati ini sangat ibah melihatnya, ingin rasanya aku bisa menjadi bagian dari hidupnya, ternyata Si Bapak Tua tersebut mau ketempat kerjanya yaitu di UNM Makassar, tapi aku tetap berusaha untukmemberinya sejumlah uang dengan rasa ikhlas dihati, serta berniat untuk mengurangi beban hidupnya, walaupun Si Bapak Tua tersebut sudah menolaknya dengan alasan dia bukan pengemis, dan akhirnya Si Bapak Tua tersebut mau menerima sejumlah uang yang saya kasih untuknya, setelah Bapak tersebut menerima uangnya saya langsung berpamitan untuk jalan duluan karena ada pertemuan yang mendadak dengan temanku di UNM Makassar, dalam perjalanan hati selalu berbisik dan berdoa semoga sibapak tua tersebut diberikan ketabahan hati oleh Allah SWT. untuk menjalani kehidupan ini.
0 komentar:
Posting Komentar